Hallo Safa!
Udah pada nonton video
terbaru Awkarin atau Karin Novilda di channel youtube-nya? Kalau belum, Farah
saranin buat para Safa untuk menontonnya.
Buat para Safa yang
engga tahu siapa Awkarin, Farah kasih tahu. Karin Novilda atau lebih dikenal
dengan Awkarin adalah seorang selebgram Indonesia yang cukup terkenal. Dia
terkenal dengan julukan queen endorse karena hampir setiap saat dia melakukan
endorse di instagramnya.
Tidak hanya dikenal
dengan queen endorse, Awkarin juga dikenal dengan queen drama. Banyak hal-hal
yang dia lakukan menjadi viral dan sensasional di jagad maya.
Jujur, Farah kurang
begitu tahu tentang sosok Awkarin yang sebenarnya. Telinga Farah sering banget mendengar
kata-kata Awkarin begini, Awkarin begitu. Entah itu dari teman-teman Farah
ataupun di sosial media. Setiap mendengar itu, ya Farah mencoba untuk tidak
begitu mencari tahu lebih dalam. Farah juga sempat berpikir engga peduli dengan
hal yang didengar itu benar atau engga. Nanti juga hal itu reda sendiri.
Tapi tadi malam sebelum
tidur Farah buka youtube dan melihat video terbaru Awkarin di timeline youtube
dengan “I QUIT INSTAGRAM”. Hal yang terlintas dalam pikiran Farah saat
melihatnya adalah “Duh ini video cuman sensasi atau engga ya? Nonton gak ya? Penasaran?”
penasaran gue bertambah saat melihat snapgram Om Raden Rauf AM yang memberikan
hal positif pada video ini. So, I really wanted to know what this video about
and then I watched it last night.
Hal yang pertama setelah
gue nonton ini adalah “WOW, bye Awkarin, welcome Karin Novilda”
Di awal video Karin
menceritakan tentang keluarga dan cara didik orangtuanya kepada anak-anak, lalu
sedikit menyinggung tentang bisnis yang pernah Ia lakukan wkatu dia SMP. Karin menjelaskan
bagaimana dirinya yang sebenarnya. Dia mengatakan Awkarin adalah sosok badgirl
yang dibuat manajemennya untuk meningkatkan kepopularan. Dirinya yang
sebenarnya tidak seperti itu.
Tidak hanya itu yang menarik adalah Dia membahas tentang Mental Illness. Membuat orang-orang yang nonton sadar tentang Mental Illness yang memang jarang sekali dibahas di Indonesia. Salah satu yang tersadarkan adalah Farah karena mental illness adalah penyakit yang banyak dialami orang banyak tapi mereka tidak pernah sadar dengan mental illness.
Tidak ada yang tahu
kalau Karin pernah mengalami mental illness.
Ketidaktahuan orang di sekitarnya ini membuat dirinya harus menghadapi mental disorder dengan sendiri selama 2
tahun. Seketika Farah kagum dengan Karin, melawan diri sendiri bukan hal yang
mudah, trust me.
Selain mental illness, Karin juga membahas
tentang sosial media. Menurutnya, sosial media akan menjadi toksin yang luar
biasa bahkan hampir sama dengan narkoba jika kita tidak berhati-hati dan
mengkontrolnya. Jadi, para Safa harus bisa mengkontrol bermain sosial media
dengan baik yaa.
Dari video ini, Karin
ingin membuktikan tentang dirinya yang sebenarnya. No drama, No nangis-nangis lagi atau yang bad thing like Awkarin. Dia ingin menjadi influencer yang postif.
Mungkin beberapa orang
yang sudah mengenal Karin atau Awkarin tidak mudah percaya dengan yang
dikatakan Karin di video. Farah bukan fans atau haters atau followers Karin
tapi melihat Karin di video ini. Farah liat kejujuran dan penuh hati saat Karin
mengatakannya. Mungkin masih banyak yang bilang “Ah, acting atau apa”. One thing
you should know. Apapun yang orang lakukan as long as positive harus di
apresiasi. Jangan dibenci, dibully ataupun dikucilkan. Kalau pun tidak menyukainya,
bisa mengkritik dengan bahasa yang baik.
Nah, buat para Safa
yang belum menonton video Karin Novilda, tonton deh, 44 menit kalian engga akan
terbuang sia-sia saat menonton ini. klik Video Karin Novilda
Komentar
Posting Komentar