Suara teriakan terdengar dari parkiran. Kakiku mengajakku berlari ditemani langkah kaki muridku. Hanya tersisa dua mobil di parkiran leuwi hejo.
Mr. Way duduk di bagian penumpang. Tempat dimana aku duduk pas berangkat. Entahlah mungkin Mr. Way ketinggalan mobil atau dia hanya ingin memastikan semua area clear dari anak-anak.
Aku pun memutuskan untuk duduk bersama anak-anak dikursi belakang. Dengan menghadap ke belakang mobil.
Pohon-pohon dan sawah mencoba mengajakku untuk menikmati indahnya mereka. Seketika hawa tubuh mulai berubah saat mobil berjalan melewati turunan dan tanjakan.
Apakah ini? Mencoba menanyakan keadaan diri sendiri. Mulut seakan mengajak untuk mengeluarkan rendang cincang yang aku makan bersama teman-teman dan kepala terasa berat.
Aku mencoba menyederkan kepalaku dibahu muridku. It felt better. Tak lama aku angkat lagi kepalaku dan melihat ke belakang mobil.
Rasa itu kembali muncul. Aku pun menundukkan kepala lagi. It felt better again.
Seketika teringat seseorang mengatakan "jangan liat pemandangan ke belakang saat di mobil"
Badanku tegakkan dan segeraku menghadap ke depan. Dan saat itu aku mengerti.
Jangan pernah melihat masa lalu karena hanya akan membuat sakit dirimu. Allah tidak menyukai hamba-hambanya yang menyia-nyiakan dirinya sendiri. Lebih baik, pandang masa depan kalian. Yang inshaAllah, Allah akan berikan kebahagian pada hambanya yang mensyukuri apabyang mereka punya.
Komentar
Posting Komentar